Kamis, 23 Februari 2012

Sumber Daya Hayati di Indonesia

        I.            Kopetensi Dasar                  :Mengkomunikasikan hasil keanekaragaman hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
      II.            Topik                                             :Sumber daya hayati di Indonesia dan pelestariannya
    III.            Tujuan                                          :Setelah pembelajaran ini siswa dapat mengidentifikasi sumber daya hayati dan permasalahannya

    IV.            Alat dan Bahan
1.     Buku ajar
2.     Internet
3.     Sumber lainnya

      V.            Langkah kerja
1.     Identifikasi keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna yang merupakan organisme endemik Indonesia dan sebaran wilayahnya.
2.     Identifikasi bermasalah atau tidak bermasalah keberadaaan organisme tersebut sekarang.
3.     Upaya yang dilakukan untuk melestarikan keberadaan organisme tersebut.
4.     Tulislah hasil kerja kelompokkmu pada tabel berikut.

A.     Tabel hasil penemuan
No
Nama Hewan / Tumbuhan
Wilayah Penyebaran
Bermasalah/ Tidak bermasalah
Upaya Pelestarian
1
Burung cendrawasih
Papua (wilayah australian)
Bermasalah
Burung yang mendapat julukan burung surga itu, dahulu populasinya cukup banyak di hutan Papua, namun karena terus diburu akhirnya populasinya kini menurun drastis dan sudah sulit dijumpai. Penyebabnya antara lain, hutan tempat mereka berlindung dan berkembang biak mulai menyempit seiring dengan semakin meningkatnya penebangan hutan. Upaya untuk pelestariannya yaitu dengan adanya UNDANG-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1990 tentang Lingkungan Hidup (direvisi menjadi UU No 23/1997 tentang Lingkungan) menyebutkan, barang siapa menangkap, memelihara, memperniagakan dan menyimpan burung dan bagian-bagiannya dapat diancam dengan hukuman penjara maksimum penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta.
2
Burung maleo
Sulawesi (wilayah peralihan)
Bermasalah
Maleo hanya ditemukan di hutan Sulawesi  Telur burung itu lima kali lebih besar daripada telur ayam. Burung itu terancam punah karena berbagai faktor. Hutan yang rusak dan tingkat kematian anak burung yang tinggi mengancam keberadaan burung ini. Upaya pelestainnya yaitu denga cara ex situ yaitu dengan melakukan perlindungan dan pemeliharaan burung ini pada suaka margasatwa.

3
komodo
Pulau komodo (wilayah peralihan)
Bermasalah
Melalui pelestarian in situ yaitu penagkaran pada habitat aslinya yaitu di pulau komodo.
4
anoa
Sulawesi (wilayah peralihan
Bermasalah
Anoa merupakan binatang khas dari Pulau Sulawesi Hewan tersebut hanya hidup di Pulau Sulawesi. Jumlah hewan itu terus berkurang karena tempat hidupnya terus dirusak. Anoa saat ini hanya dapat ditemukan di dalam hutan primer di wilayah Taman-taman Nasional di pulau Sulawesi. Belum ditemukannya pemahaman yang sempurna untuk upaya budidayanya menyebabkan perkembangbiakan anoa menjadi terhambat. Upaya pelestariannya yaitu dengan memperluas wilayah atau habitatnya.
5
Badak bercula satu
Ujung kulon (wilayah oriental)
Bermasalah
Melalui pelestarian in situ yaitu di jawa tepatnya di ujung kulon.
6
tapir
Sumatra (wilayah oriental)
Bermasalah
Dengan cara pelestarian ex situ pada suaka margasatwa
7
Jalak bali
Pulau Bali (wilayah oriental)
Bermasalah
Melalui pelestarian in situ dalam penangkaran pada habitat aslinya
8
kangguru
Papua dan maluku (wilayah australian)
Bermasalah
Dengan adanya suaka margasatwa pada daerah papua maupun daerah lainnya
9
bekantan
Kalimantan (wilayah oriental)
Bermasalah
Melalui pelestarian in situ di sepanjang hutan kalimantan.
10
Harimau sumatra
Sumtara (wilayah oriental)
Bermasalah
Melalui pelestairan in situ . Dan disertai dengan alam zoologi.
11
Macan tutul
Jawa (wilayah oriental)
Bermasalah
Melalui pelestarian in situ di jawa dan juga pelestarian ex situ dalam suaka margasatwa.
12
Rafflesia arnoldi
Sumatra (wilayah oriental)
Bermasalah
Melalui pelestarian in situ. Serta dengan dibangunnya Taman Nasional dan Kebun raya.
13
mengkudu
Sulawesi (wilayah perarilah)
Tidak bermasalah
Ditanam untuk kebutuhan pribadi maupun ekonomi
14
matoa
Papua (wilayah australian)
bermasalah
Penyebaranya hanya pada pulau papua saja dan kini mulai punah, upayanya yaitu melestarikan dengan cara memperbanyak penanaman bibit pada daerah-daerah tertentu untuk menghasilkan tanaman yang lebih berkualitas.
15
Durian
Kalimantan dan sulawesi (wilayah peraliahan )
Tidak bermasalah
Banyak ditemukan di berbagai pulau di nusantara
16
Kayu ramin
Sumatra dan kalimantan (wilayah oriental)
Tidak bermasah
Penyebarannya banyak ditemukan di pulau sumatra serta pulau kalimantan
17
Kayu besi
Sumatra (wilayah oriental)
bermasalah
Penyebarannya sudah langka, hanya seputaran pulau sumatra saja, upayanya yaitu dengan memperbanyak atau mambuat penagkaran tanaman kayu besi



A.     Kajian Teori
Beragam tumbuhan, hewan, jamur, bakteri, dan jasad renik lain banyak terdapat di Indonesia. Sekitar 40.000 jenis tumbuhan, 350.000 jenis hewan, 5.000 jenis jamur, dan 1.500 jenis Monera berada di Indonesia. Bahkan banyak jenis makhluk hidup yang merupakan makhluk hidup endemik atau hanya ditemukan di suatu daerah saja. Misalnya, komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo; burung cendrawasih (Paradisiae sp.), walabi (Makropus agilis), kadal berjumbai (Chlamydosaurus kingii), dan kanguru pohon (Dendrolagus inustus) di Papua; bekantan (Nasalis larvatus) di Kalimantan; harimau sumatra (Panthera tigris) dan siamang (Hyolobates sp.) di Sumatra; macan tutul jawa (Panthera pardus) di Jawa; serta anoa (Bubalus depressicornis) dan maleo (Macrochepalon maleo) di Sulawesi
a.       Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Karakteristik Wilayahnya
Secara astronomis indonesia berada pada 60 LU - 110 LS dan 950 BT - 1410 BT. artinya indonesia terletak didaerah iklim tropis (daerah tropis berada diantara 23 1/20 LU dan 23 1/20 LS). Ciri - ciri daerah tropis antara lain temperatur cukup tinggi  (260C - 280C), curah hujan cukup banyak (700 - 7000mm/ tahun) dan tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat.
Bila dilihat dari geografis , indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni sirkum pasifik dan rangkaian sirkum mediterania, sehingga indonesia memiliki banyak pegunungan berapi. hal tersebut menyebabkan tanah menjadi subur.
Di Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia dan amfibi , dan 17% dari spesies burung yang ada didunia.
sejumlah spesies tersebut bersifat endemik , yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan ditempat lain.
Contohnya adalah sebagai berikut:
1. burung cendrawasih di papua,
2. burung maleo di sulawesi,
3. komodo di pulau komodo.
4. anoa di sulawesi
5. rafflesia arnoldii, terdapat dipulau sumatera dan penyebarannya disepanjang
      bukit barisan dari aceh sampai lampung.
6. Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan flora khas indonesia yang terdapat disumatra.
Tumbuhan yang beraneka ragam dan bernilai ekonomi dapat dimanfaatkan. contohnya sebagai berikut:
1. macam - macam varietas durian (Duriozibethinus), antara lain , durian petruk dari   randusaria jepara, durian sitokong dari ragunan, durian sunan yang berasal dari boyolali, durian simas dari bogor.
2. Kedondong (Spondias cythrerea), misalnya kedondong karimunjawa berasal dari Karimunjawa.
3. Salak (Zalacca edulis), misalnya , salak pondoh berasal dari desa soka sleman  dan salak bejalen dari ambarawa.
b.       Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Persebarannya
Persebaran organisme dimuka bumi dipelajari dalam cabang biologi yang disebut biogeografi . studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies - spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar keberbagai daerah . organisme tersebut kemudian mengalami diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies baru yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya.
Penghalang geografi atau barrier seperti gunung yang tinggi, sungai dan lautan dapat membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies  (isolasi geografi). adanya isolasi geografi juga menyebabkan perbedaan susunan flora dan fauna diberbagai tempat.
Berdasarkan adanya persamaan fauna  didaerah - daera h tertentu , maka dapat dibedakan menjadi 6 daerah biogeografi dunia sebagai berikut
1. Nearktik : Amerika utara
2. Palearktik : Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika , gurun sahara
     sebelah utara.
3. Neotropikal : Amerika Selatan bagian tengah.
4. Oriental: Asia, Himalaya bagian selatan.
5. Ethiopia : Afrika
6. Australian : Australia dan pulau - pulau sekitarnya.

c.      Persebaran Hewan Di Indonesia
Dua orang ilmuwan, yaitu Alfred R.Wallace dan Weber membagi wilayah persebaran hewan dan tumbuhan yang ada di Indonesia menjadi tiga kelompok berbeda. Wallace dan Weber membagi penyebaran hewan Indonesia menjadi tiga zona, yaitu orientalis (Asia), peralihan, dan australis Artinya, hewan dan tumbuhan di Indonesia ada yang mirip dengan hewan dan tumbuhan di benua Asia dan benua Australia. Kepulauan Indonesia merupakan tempat dua kawasan / daerah bertemuyaitu kawasan oriental yang amat kaya akan binatang dan mamalia. Wallace memperhatikan perbedaan pada flora dan faunanya, dan berhasil menarik garis pada peta sedemikian serupa sehingga memisahkan kelompok kehidupan satu sama lain.

1.     Persebaran Hewan Di Wilayah Indonesia Baraat.
Di wilayah Indonesia bagian barat (orientalis), hewan-hewannya mirip dengan hewan-hewan yang ada di Asia, namun tetap memiliki ciri khas yang hanya dimiliki oleh hewan di Indonesia.Ciri –ciri fauna wilayah Oeiwntal antara lain terdapat berbagai macam primata, mamalia besar, dan berbagai burung yang memiliki kicauan yang merdu contohnya berbagai jenis kera,  orangutan (Pongo pygmaeus), harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau sumatra (Panthera tigris sumatrensis), buaya muara (Crocodylus porosus), gajah (Elephas maximus), badak (Rhinoceros sondaicus), banteng jawa (Bos javanicus), rusa (Cervus timorensis), tapir (Tapirus indicus), burung rangkong (Buceros rhinoceros), ikan arwana (Scleropages formosus), dan biawak (Varanus salvator)gajah, macan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.
a) Sumatra memiliki hewan - hewan yang khas, seperti: gajah, tapir, badak bercula dua, harimau, siamang, dan orang utan.
b) Jawa memiliki badak bercula satu, harimau dan banteng.
c) Kalimantan memiliki badak bercula dua, macan tutul, orang utan, kera berhidung panjang, dan beruang madu.

2.     Persebaran Hewan  Di Wilayah  Indonesia Timur
Di Indonesia bagian timur (australis) terdapat hewan-hewan khas Indonesia yang berbeda dengan hewan-hewan di Indonesia bagian barat. Contoh-contoh hewan yang terdapat di Indonesia bagian timur antara lain burung cendrawasih (Paradisaea sp.), burung kasuari (Casuarius bennetti), kakatua raja (Probosciger atterrimus), nuri (Psittrichas fulgidus), kanguru pohon (Dendrolagus inustus), kuskus(Phalanger sp.), dan walabi (Macropus agilis).
Pada wilayah australis memiliki ciri-ciri yaitu didominasi hewan berkantong, terdapat mamalia berukuran kecil, dan banyak jenis burung yang berwarna. Misalnya Kasuari, burung nuri, parkit, cendrawasih, dan merpati berjambul, beberapa jenis hewan berkantung misalnya kanguru, wallabi, dan kanguru pohon. dibagian tengah , seperti sulawesi terdapat hewan yang khas yaitu anoa,dan dipulau komodo terdapat komodo (biawak besar).

3.     Persearan hewan Di Wilayah Tengah
Di daerah peralihan terdapat hewan-hewan yang tidak ditemui di bagian barat maupun di bagian timur, contoh hewan-hewan yang terdapat di daerah peralihan ini adalah anoa (Bubalus sp.), komodo (Varanus komodoensis), burung maleo, dan babi rusa (Babyroussa babyrussa).
 Zona peralihan antara Oriental dan Australian bagian kepulauan indonesia ini merupakan daerah peralihan antara kawasan Australian dan Oriental. Daerah yang merupakan tempat peralihan yang mecolok adalah sulawesi.
Ciri-cirinya yaitu adanya jenis hewan mirip dengan hewan si wilayah Oriental dan Australian.

d.      Persebaran Tumbuhan Di Muka Bumi
Selain hewan-hewannya, Indonesia juga memiliki tumbuhan yang tidak kalah beragam. Indonesia memiliki ekosistem yang memiliki tumbuhan yang beranekaragam jenisnya, seperti ekosistem hutan bakau, hutan hujan tropis, padang rumput, dan ekosistem pantai. Bahkan ada yang memperkirakan bahwa di hutan dengan luas sekitar 2 hektar terdapat sekitar 250 jenis tumbuhan. Jika demikian, dapatkah Anda membayangkan sebanyak apa jenis tumbuhan yang terdapat di seluruh hutan yang ada di Indonesia? Oleh karena itu, Indonesia sering juga disebut sebagai Megabiodiversity Country. Mengapa keanekaragaman hayati di Indonesia berbeda dengan di negaranegara subtropis seperti negara Eropa? Banyak sekali tumbuhan khas yang dimiliki Indonesia, seperti salak (Salacca zalacca), durian (Durio zibethinus), kedongdong (Canarium ovatum), sukun (Artocarpus altilis), dan mengkudu (Morinda citrifolia). Selain itu, terdapat juga tumbuhan endemik Indonesia yang cukup terkenal, yaitu bunga bangkai (Raflesia arnoldii) dan matoa (Pometia pinnata).
Bioma dapat dairtikan sebagai macam komuniatas utama yang terdapat pada suatu daerah  yang dapat dikenal berdasarkan fisiognomi (kenam[akan). sifat dan karakteristik suatu bioma merupakan fungsi iklim (suhu , curah hujan, cahaya dan tanah).
Garis pembatas atau pemisah antara dua bioma walaupun tidak jelas, disebut ecotone. Ekoton ditempati oleh tumbuhan dan hewan yang khas. Biorna-bioma umumnya ditentukan oleh vegetasi atau tumbuhan yang dominan.  hal ini cenderung mencermikan iklim yang umum dari area tersebut.
Ada berbagai bioma didunia, yaitu gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur, dan savana.
a. gurun (padang pasir) , bioma ini terdapat di afrika, Amerika, Australia dan Cina.
b. Padang Rumput, bioma ini terbentang dari daerah tropik hingga subtropik,
     misalnya di Amerika.
c. Hutan hujan tropis, terdapat di daerah tropik dan subtropik contoh di amerika
     selatan (Brasil) , Asia Termasuk Indonesia) dan Afrika.
d. Hutan Gugur (deciduos forest), merupakan bioma yang khas didaerah sedang.
e. Savana terdapat dikedua sisi khatulistiwa, berkembang dengan lebih baik di
     Afrika dan Amerika Selatan. Savana terdapat jiga di India, Asia Selatan,
     Australia, dan Indonesia (Irian, NTT, dan NTB). Flora Malesiana Indonesia
     memiliki 2 diantara 5 bioma didunia, yaitu bioma hutan hujan tropis dan bioma
     savana.  bioma hutan hujan tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhan  
     yang sanagt tinggi adalah malesiana. flora malesiana meliputi tumbuhan yang
     terdapat di sumatra, kalimantan, filiphina utara, dan kepulauan indonesia
     lainnya. Tumbuhan Khas Malesiana yang terkenal adalah rafflesia arnoldii.
     tumbuhan ini merupakan parasit yang hidup melekat pada akar atau
     batangtumbuhan pemanjat Tetrasigma. Penyebaran Rafflesia meliputi sumatra
     (Aceh , Bengkulu), Malaysia, Kalimantan dan jawa. Di Papua ditemukan pohon
     buah khas yang disebut matoa (pometia pinnata). Matoa ini rasanya hampir
     mirip durian dan rambutan. Buah matoa berangkai seperti anggur berbentuk
     bulat kecil, dan berkulit tipis.

e.      Kegiatan Manusia yang Berpengaruh terhadap Keanekaragaman Hayati.
Keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi. Akan tetapi, keadaan tidak akan terus seperti itu. Keanekaragaman hayati ini dapat berkurang karena aktivitas manusia, misalnya akibat perburuan hewan.
Kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati ini dapat berdampak positif dan berdampak negatif. Manusia melakukan banyak sekali kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Terkadang kegiatan yang dilakukan tersebut dapat berakibat buruk terhadap keanekaragaman hayati.
Contoh kegiatan manusia yang berakibat buruk terhadap keanekaragaman hayati antara lain sebagai berikut.
1) Perubahan hutan menjadi tempat pemukiman, pertanian, pertambangan, pabrik, dan jalan raya akibat semakin bertambahnya populasi manusia dan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Pembukaan hutan ini secara otomatis akan mengurangi keanekaragaman hayati karena hutan yang merupakan rumah bagi jutaan organisme menjadi lenyap.
 2) Perburuan liar , penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau, penangkapan ikan dengan bom, dan perusakan terumbu karang merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang secara langsung dapat merusak keanekaragaman hayati.
3) Industrialisasi, selain menyebabkan polusi , juga mengambil lahan yang cukup besar untuk aktivitas manusia sehingga mengurangi habitat hewan dan tumbuhan.

Kegiatan-kegiatan yang berdampak negatif ini dapat membahayakan ekosistem. Contohnya, jika perburuan liar marak terjadi hingga melenyapkan satu spesies makhluk hidup, predator atau konsumen tingkat tinggi, seperti harimau atau elang, keseimbangan ekosistem daerah tersebut akan terganggu. Populasi konsumen tingkat pertama seperti banteng, rusa, dan kelinci akan meningkat. Bahkan dapat merusak vegetasi hutan karena populasinya tidak terkendali.

f.       Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Banyak kegiatan yang dapat kita lakukan untuk menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati. Contohnya, ikut berpartisipasi ketika ada kegiatan penghijauan di daerah dekat rumahmu. Penghijauan dapat dilakukan dengan mudah, seperti menanam pohon di ruang terbuka di sekitar rumah Anda atau di taman perumahan Anda.
Dengan menanam tanaman di tempat-tempat tersebut, Anda telah ikut melestarikan jenis-jenis tanaman yang Anda tanam itu. Mungkin saja tanaman yang Anda tanam tersebut mulai jarang ditemuidi masa yang akan datang. Ada banyak contoh kegiatan-kegiatan lain yang dapat Anda lakukan dan dapat berakibat baik terhadap keanekaragaman hayati. Pemerintah kita juga telah mengeluarkan undang-undang tentang usaha perlindungan dan pengawetan alam atau konservasi untuk sumber daya hayati yang jumlahnya semakin menyusut.
Perlindungan alam itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi perlindungan alam umum dan perlindungan alam khusus. Perlindungan alam umum berguna untuk menjaga alam sebagai satu kesatuan flora, fauna, dan tanahnya. Perlindungan alam umum terbagi menjadi perlindungan alam ketat dan perlindungan alam terbimbing. Perlindungan alam ketat adalah perlindungan alam yang tidak memperbolehkan campur tangan manusia dalam usaha perlindungannya. Misalnya, di Taman Nasional Ujung Kulon.
Sementara itu, perlindungan alam terbimbing adalah perlindungan alam di bawah bimbingan para ahli, misalnya di kebun raya dan taman nasional. Taman nasional memiliki area yang lebih besar dibandingkan kebun raya. Di daerah ini tidak diperbolehkan adanya bangunan rumah tinggal maupun industri. Kebun raya maupun taman nasional selain sebagai tempat pelestarian juga dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, atau tempat wisata. Contoh kebun raya adalah Kebun Raya Bogor. Adapun contoh taman nasional (Gambar 4.13) antara lain Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (+ 15.000 ha), Taman Nasional Kerinci Seblat (+ 1,5 juta ha), dan Taman Nasional Meru Betiri (+ 50.000 ha).
Sementara itu, perlindungan alam khusus melindungi unsur alam tertentu. Misalnya, perlindungan Botani untuk melindungi tumbuhan tertentu; perlindungan Zoologi untuk melindungi hewan tertentu; perlindungan Geologi untuk melindungi formasi geologi tertentu; perlindungan Antropologi untuk melindungi suku bangsa tertentu; dan perlindungan suaka margasatwa untuk melindungi hewan tertentu.
Perlindungan alam juga terbagi berdasarkan tempat dilakukannya perlindungan, yaitu menjadi perlindungan alam in situ dan ex situ. Pelestarian in situ merupakan pelestarian alam yang dilakukan di habitat aslinya. Pelestarian ini dapat berupa pembuatan taman wisata, taman nasional, dan hutan lindung.
Sementara itu, pelestarian ex situ merupakan pelestarian alam yang dilakukan bukan di habitat aslinya. Contoh pelestarian ex situ adalah kebun koleksi, kebun botani, kebun binatang, dan kebun plasma nutfah. Di kebun koleksi, dikumpulkan plasma nutfah unggul semua varietas dari spesies tertentu sesuai tujuan pelestarian.
Contoh kebun koleksi adalah Kebun Koleksi Kelapa di Bone-Bone. Di kebun botani dikumpulkan berbagai jenis tumbuhan sehingga di lahan yang terbatas dapat ditemukan ribuan jenis tumbuhan. Contoh kebun botani adalah Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat, dan Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur. Di kebun binatang disimpan berbagai jenis binatang untuk keperluan pelestarian, pendidikan, dan rekreasi.
Contoh kebun binatang adalah Kebun Binatang Ragunan, Kebun Binatang Bandung, dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Di kebun plasma nutfah, plasma nutfah dari suatu spesies beserta kerabat-kerabatnya dilestarikan. Adapun contoh kebun plasma nutfah adalah kebun plasma nutfah di Cibinong.

B.     Analisis data dan Pembahasan
1.     Faktor yang menyebabkan keanekaragaman tinggi di indonesia adalah faktor geografis yaitu indonesia terletak diantara 2 benua yaitu benua australia dan benua asia sehingga pada zaman dahulu hewan-hewan bermigrasi ke indonesia dan terjadilah pencampuran fauna dan flora di indonesia faktor astronomis, serta faktor iklim yaitu iklim tropis.
2.     a. Wilayah oriental dengan ciri- ciri fauna wilayah Oriental antara lain terdapat berbagai macam primata, mamalia besar, dan berbagai burung yang memiliki kicauan yang merdu contohnya berbagai jenis kera,  orangutan (Pongo pygmaeus), harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau sumatra (Panthera tigris sumatrensis), buaya muara (Crocodylus porosus), gajah (Elephas maximus), badak (Rhinoceros sondaicus), banteng jawa (Bos javanicus), rusa (Cervus timorensis), tapir (Tapirus indicus), burung rangkong (Buceros rhinoceros), ikan arwana (Scleropages formosus), dan biawak (Varanus salvator)gajah, macan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa. Dan tanaman raflesia arnoldi, kayu besi, meranti dll.
b. wilayah australian dengan ciri-ciri yaitu didominasi hewan berkantong, terdapat mamalia berukuran kecil, dan banyak jenis burung yang berwarna. Misalnya Kasuari, burung nuri, parkit, cendrawasih, dan merpati berjambul, beberapa jenis hewan berkantung misalnya kanguru, wallabi, dan kanguru pohon. dibagian tengah , seperti sulawesi terdapat hewan yang khas yaitu anoa,dan dipulau komodo terdapat komodo (biawak besar). Serta tanaman bernama matoa yang terdapat di pulau papua.
c. wilayah peralihan dengan ciri-ciri yaitu adanya jenis hewan mirip dengan hewan si wilayah Oriental dan Australian. contoh hewan-hewan yang terdapat di daerah peralihan ini adalah anoa (Bubalus sp.), komodo (Varanus komodoensis), burung maleo, dan babi rusa (Babyroussa babyrussa). Dan adanya tanaman sepeti durian, mangga, sukun, yang terdapat di sulawesi maupun kalimantan.
3.     Ada. Kenekaragaman hayati sangat erat hubungannya pada kestabilan suatu ekosistem. Ini disebabkan karena keadaan suatu ekosistem menentukan tingkatan keragaman hayati yang ada dalam eksistem tersebut ataupun sebaliknya. Contohnya bila perburuan liar marak terjadi hingga melenyapkan satu spesies makhluk hidup, predator atau konsumen tingkat tinggi, seperti harimau atau elang, ini akan menyebabkan keseimbangan ekosistem daerah tersebut akan terganggu. Populasi konsumen tingkat pertama seperti banteng, rusa, dan kelinci akan meningkat. Bahkan dapat merusak vegetasi hutan karena populasinya tidak terkendali. Jadi intinya dapat merusak sistem rantai makanan yang terdapat pada ekosistem tersebut
4.     Faktor dalam maupun faktor luar. Untuk faktor dalam meliputi rusaknya alam atau habitat mahluk hidup itu sendiri akibat longsor, banjir, gempa  bumi maupun tsunami dan bencana lainnya. Sedangkan untuk faktor luar meliputi kerusakan yang disebabkan oleh adanya campur tangan manusia atau mahluk lain yang bersifat merugikan. Contohnya seperti penebangan hutan serta perburuan secara liar, ladang yang berpindah-pindah, penemuan bibt tanaman dan hewan baru yang unggul yang mengakibatkan terdesaknya bibit lokal.  Dll.
5.     Dengan pelestarian mahluk hidup baik secara in situ maupun ex situ

C.     Kesimpulan
Keanekaragaman hayati erat hubungannya dengan kestabilan ekosistem. Keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi dan memiliki masing-masing wilayah penyebarannya. Namun seiring berkembangnya jaman, kini keanekaragaman di indonesia sedikit demi sedikit menurun dan menyebebkan beberapa spesis dari keanekaragaman tersebut terancam punah. Untuk itu dalam menjaga kestabilan ekosistem kita sebagai generasi penerus bangsa harus melestarikan keanekaragaman ekosistem tersebut. Sehingga ekosistem terjaga kestabilannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan dikomen gan \(^.^)/... keep your smile (^_^)