I.
Kopetensi
Dasar :Mengkomunikasikan
hasil keanekaragaman hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta
pemanfaatan sumber daya alam
II.
Topik :Sumber
daya hayati di Indonesia dan pelestariannya
III.
Tujuan :Setelah
pembelajaran ini siswa dapat mengidentifikasi sumber daya hayati dan permasalahannya
IV.
Alat
dan Bahan
1. Buku ajar
2. Internet
3. Sumber lainnya
V.
Langkah
kerja
1. Identifikasi keanekaragaman hayati baik flora
maupun fauna yang merupakan organisme endemik Indonesia dan sebaran wilayahnya.
2. Identifikasi bermasalah atau tidak bermasalah
keberadaaan organisme tersebut sekarang.
3. Upaya yang dilakukan untuk melestarikan
keberadaan organisme tersebut.
4. Tulislah hasil kerja kelompokkmu pada tabel
berikut.
A. Tabel hasil penemuan
No
|
Nama Hewan / Tumbuhan
|
Wilayah Penyebaran
|
Bermasalah/ Tidak bermasalah
|
Upaya Pelestarian
|
1
|
Burung cendrawasih
|
Papua (wilayah australian)
|
Bermasalah
|
Burung yang mendapat julukan burung surga itu, dahulu populasinya cukup banyak di hutan Papua, namun karena terus diburu akhirnya populasinya kini menurun drastis dan sudah sulit dijumpai. Penyebabnya antara lain, hutan tempat mereka berlindung dan berkembang biak mulai menyempit seiring dengan semakin meningkatnya penebangan hutan. Upaya untuk pelestariannya yaitu dengan adanya UNDANG-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1990 tentang Lingkungan Hidup (direvisi menjadi UU No 23/1997 tentang Lingkungan) menyebutkan, barang siapa menangkap, memelihara, memperniagakan dan menyimpan burung dan bagian-bagiannya dapat diancam dengan hukuman penjara maksimum penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta. |
2
|
Burung maleo
|
Sulawesi (wilayah peralihan)
|
Bermasalah
|
Maleo hanya ditemukan di hutan Sulawesi Telur burung itu lima kali lebih besar
daripada telur ayam. Burung itu terancam punah karena berbagai faktor. Hutan
yang rusak dan tingkat kematian anak burung yang tinggi mengancam keberadaan
burung ini. Upaya pelestainnya yaitu denga cara ex situ yaitu dengan melakukan
perlindungan dan pemeliharaan burung ini pada suaka margasatwa.
|
3
|
komodo
|
Pulau komodo (wilayah peralihan)
|
Bermasalah
|
Melalui pelestarian in situ yaitu penagkaran pada
habitat aslinya yaitu di pulau komodo.
|
4
|
anoa
|
Sulawesi (wilayah peralihan
|
Bermasalah
|
Anoa merupakan binatang khas dari Pulau Sulawesi Hewan tersebut hanya
hidup di Pulau Sulawesi. Jumlah hewan itu terus berkurang karena tempat
hidupnya terus dirusak. Anoa saat ini hanya dapat
ditemukan di dalam hutan primer di wilayah Taman-taman Nasional di pulau
Sulawesi. Belum ditemukannya pemahaman yang sempurna untuk upaya budidayanya
menyebabkan perkembangbiakan anoa menjadi terhambat. Upaya pelestariannya
yaitu dengan memperluas wilayah atau habitatnya.
|
5
|
Badak bercula satu
|
Ujung kulon (wilayah oriental)
|
Bermasalah
|
Melalui pelestarian in situ yaitu di jawa tepatnya di
ujung kulon.
|
6
|
tapir
|
Sumatra (wilayah oriental)
|
Bermasalah
|
Dengan cara pelestarian ex situ pada suaka margasatwa
|
7
|
Jalak bali
|
Pulau Bali (wilayah oriental)
|
Bermasalah
|
Melalui pelestarian in situ dalam penangkaran pada
habitat aslinya
|
8
|
kangguru
|
Papua dan maluku (wilayah australian)
|
Bermasalah
|
Dengan adanya suaka margasatwa pada daerah papua maupun
daerah lainnya
|
9
|
bekantan
|
Kalimantan (wilayah oriental)
|
Bermasalah
|
Melalui pelestarian in situ di sepanjang hutan
kalimantan.
|
10
|
Harimau sumatra
|
Sumtara (wilayah oriental)
|
Bermasalah
|
Melalui pelestairan in situ . Dan disertai dengan alam
zoologi.
|
11
|
Macan tutul
|
Jawa (wilayah oriental)
|
Bermasalah
|
Melalui pelestarian in situ di jawa dan juga
pelestarian ex situ dalam suaka margasatwa.
|
12
|
Rafflesia arnoldi
|
Sumatra (wilayah oriental)
|
Bermasalah
|
Melalui pelestarian in situ. Serta dengan dibangunnya
Taman Nasional dan Kebun raya.
|
13
|
mengkudu
|
Sulawesi (wilayah perarilah)
|
Tidak bermasalah
|
Ditanam untuk kebutuhan pribadi maupun ekonomi
|
14
|
matoa
|
Papua (wilayah australian)
|
bermasalah
|
Penyebaranya hanya pada pulau papua saja dan kini mulai
punah, upayanya yaitu melestarikan dengan cara memperbanyak penanaman bibit
pada daerah-daerah tertentu untuk menghasilkan tanaman yang lebih
berkualitas.
|
15
|
Durian
|
Kalimantan dan sulawesi (wilayah peraliahan )
|
Tidak bermasalah
|
Banyak ditemukan di berbagai pulau di nusantara
|
16
|
Kayu ramin
|
Sumatra dan kalimantan (wilayah oriental)
|
Tidak bermasah
|
Penyebarannya banyak ditemukan di pulau sumatra serta
pulau kalimantan
|
17
|
Kayu besi
|
Sumatra (wilayah oriental)
|
bermasalah
|
Penyebarannya sudah langka, hanya seputaran pulau
sumatra saja, upayanya yaitu dengan memperbanyak atau mambuat penagkaran
tanaman kayu besi
|
A. Kajian Teori
Beragam tumbuhan, hewan, jamur, bakteri, dan
jasad renik lain banyak terdapat di Indonesia. Sekitar 40.000 jenis tumbuhan,
350.000 jenis hewan, 5.000 jenis jamur, dan 1.500 jenis Monera berada di
Indonesia. Bahkan banyak jenis makhluk hidup yang merupakan makhluk hidup endemik atau hanya ditemukan di suatu daerah saja.
Misalnya, komodo (Varanus
komodoensis) di
Pulau Komodo; burung cendrawasih (Paradisiae sp.), walabi (Makropus
agilis), kadal berjumbai
(Chlamydosaurus kingii), dan kanguru pohon (Dendrolagus inustus) di Papua; bekantan (Nasalis larvatus) di Kalimantan; harimau sumatra (Panthera tigris) dan siamang (Hyolobates sp.) di Sumatra; macan tutul jawa (Panthera pardus) di Jawa; serta anoa (Bubalus depressicornis) dan maleo (Macrochepalon maleo) di Sulawesi
a. Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan
Karakteristik Wilayahnya
Secara astronomis indonesia berada pada 60 LU - 110 LS dan 950
BT - 1410 BT. artinya indonesia terletak didaerah iklim tropis (daerah tropis
berada diantara 23 1/20 LU dan 23 1/20 LS). Ciri - ciri daerah tropis antara
lain temperatur cukup tinggi (260C - 280C), curah hujan cukup banyak (700
- 7000mm/ tahun) dan tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat.
Bila dilihat dari geografis , indonesia terletak pada pertemuan dua
rangkaian pegunungan muda, yakni sirkum pasifik dan rangkaian sirkum
mediterania, sehingga indonesia memiliki banyak pegunungan berapi. hal tersebut
menyebabkan tanah menjadi subur.
Di Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies
mamalia, 16% spesies reptilia dan amfibi , dan 17% dari spesies burung yang ada
didunia.
sejumlah spesies tersebut bersifat endemik , yaitu hanya terdapat di
Indonesia dan tidak ditemukan ditempat lain.
Contohnya adalah sebagai berikut:
1. burung cendrawasih di papua,
2. burung maleo di sulawesi,
3. komodo di pulau komodo.
4. anoa di sulawesi
5. rafflesia arnoldii, terdapat dipulau sumatera dan
penyebarannya disepanjang
bukit
barisan dari aceh sampai lampung.
6. Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan
flora khas indonesia yang terdapat disumatra.
Tumbuhan yang beraneka ragam dan bernilai ekonomi
dapat dimanfaatkan. contohnya sebagai berikut:
1. macam - macam varietas durian (Duriozibethinus),
antara lain , durian petruk dari randusaria
jepara, durian sitokong dari ragunan, durian sunan yang berasal dari boyolali,
durian simas dari bogor.
2. Kedondong (Spondias cythrerea), misalnya kedondong
karimunjawa berasal dari Karimunjawa.
3. Salak (Zalacca edulis), misalnya , salak pondoh berasal dari desa soka
sleman dan salak bejalen dari ambarawa.
b. Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan
Persebarannya
Persebaran organisme dimuka bumi
dipelajari dalam cabang biologi yang disebut biogeografi . studi tentang
penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies - spesies berasal dari satu
tempat, namun selanjutnya menyebar keberbagai daerah . organisme tersebut kemudian
mengalami diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies baru yang cocok
terhadap daerah yang ditempatinya.
Penghalang geografi atau barrier
seperti gunung yang tinggi, sungai dan lautan dapat membatasi penyebaran dan
kompetisi dari suatu spesies (isolasi geografi). adanya isolasi geografi
juga menyebabkan perbedaan susunan flora dan fauna diberbagai tempat.
Berdasarkan adanya persamaan
fauna didaerah - daera h tertentu , maka dapat dibedakan menjadi 6 daerah
biogeografi dunia sebagai berikut
1. Nearktik : Amerika utara
2. Palearktik : Asia sebelah
utara Himalaya, Eropa dan Afrika , gurun sahara
sebelah
utara.
3. Neotropikal : Amerika Selatan bagian tengah.
4. Oriental: Asia, Himalaya bagian selatan.
5. Ethiopia : Afrika
6. Australian : Australia dan pulau - pulau
sekitarnya.
Dua orang ilmuwan,
yaitu Alfred
R.Wallace dan Weber membagi wilayah persebaran hewan dan tumbuhan
yang ada di Indonesia menjadi tiga kelompok berbeda. Wallace dan Weber membagi
penyebaran hewan Indonesia menjadi tiga zona, yaitu orientalis (Asia), peralihan, dan australis
Artinya, hewan dan tumbuhan di Indonesia ada
yang mirip dengan hewan dan tumbuhan di benua Asia dan benua Australia. Kepulauan Indonesia merupakan tempat dua kawasan /
daerah bertemuyaitu kawasan oriental yang amat kaya akan binatang dan mamalia.
Wallace memperhatikan perbedaan pada flora dan faunanya, dan berhasil menarik
garis pada peta sedemikian serupa sehingga memisahkan kelompok kehidupan satu
sama lain.
1. Persebaran Hewan Di Wilayah Indonesia Baraat.
Di wilayah
Indonesia bagian barat (orientalis), hewan-hewannya mirip dengan hewan-hewan
yang ada di Asia, namun tetap memiliki ciri khas yang hanya dimiliki oleh hewan
di Indonesia.Ciri –ciri fauna wilayah Oeiwntal antara lain terdapat berbagai
macam primata, mamalia besar, dan berbagai burung yang memiliki kicauan yang
merdu contohnya berbagai jenis kera,
orangutan (Pongo
pygmaeus), harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau sumatra (Panthera tigris sumatrensis), buaya muara (Crocodylus porosus), gajah (Elephas maximus), badak (Rhinoceros
sondaicus), banteng jawa (Bos javanicus), rusa (Cervus timorensis), tapir (Tapirus
indicus), burung rangkong
(Buceros rhinoceros), ikan arwana (Scleropages formosus), dan biawak (Varanus salvator)gajah, macan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.
a) Sumatra memiliki hewan - hewan yang khas, seperti:
gajah, tapir, badak bercula dua, harimau, siamang, dan orang utan.
b) Jawa memiliki badak bercula satu, harimau dan
banteng.
c) Kalimantan memiliki badak bercula dua, macan tutul,
orang utan, kera berhidung panjang, dan beruang madu.
2. Persebaran Hewan Di Wilayah Indonesia
Timur
Di Indonesia bagian
timur (australis) terdapat hewan-hewan khas Indonesia yang berbeda dengan
hewan-hewan di Indonesia bagian barat. Contoh-contoh hewan yang terdapat di
Indonesia bagian timur antara lain burung cendrawasih (Paradisaea sp.), burung kasuari (Casuarius bennetti), kakatua raja (Probosciger atterrimus), nuri (Psittrichas fulgidus), kanguru pohon (Dendrolagus inustus), kuskus(Phalanger
sp.), dan walabi (Macropus agilis).
Pada wilayah
australis memiliki ciri-ciri yaitu didominasi hewan berkantong, terdapat
mamalia berukuran kecil, dan banyak jenis burung yang berwarna. Misalnya Kasuari, burung nuri, parkit, cendrawasih, dan
merpati berjambul, beberapa jenis hewan berkantung misalnya kanguru, wallabi,
dan kanguru pohon. dibagian tengah , seperti sulawesi terdapat hewan yang khas
yaitu anoa,dan dipulau komodo terdapat komodo (biawak besar).
3. Persearan hewan Di Wilayah Tengah
Di daerah peralihan
terdapat hewan-hewan yang tidak ditemui di bagian barat maupun di bagian timur,
contoh hewan-hewan yang terdapat di daerah peralihan ini adalah anoa (Bubalus sp.), komodo (Varanus komodoensis), burung maleo, dan babi rusa (Babyroussa babyrussa).
Zona peralihan antara Oriental dan Australian bagian kepulauan indonesia
ini merupakan daerah peralihan antara kawasan Australian dan Oriental. Daerah
yang merupakan tempat peralihan yang mecolok adalah sulawesi.
Ciri-cirinya yaitu adanya jenis
hewan mirip dengan hewan si wilayah Oriental dan Australian.
d. Persebaran Tumbuhan Di Muka
Bumi
Selain
hewan-hewannya, Indonesia juga memiliki tumbuhan yang tidak kalah beragam.
Indonesia memiliki ekosistem yang memiliki tumbuhan yang beranekaragam
jenisnya, seperti ekosistem hutan bakau, hutan hujan tropis, padang rumput, dan
ekosistem pantai. Bahkan ada yang memperkirakan bahwa di hutan dengan luas
sekitar 2 hektar terdapat sekitar 250 jenis tumbuhan. Jika demikian, dapatkah
Anda membayangkan sebanyak apa jenis tumbuhan yang terdapat di seluruh hutan
yang ada di Indonesia? Oleh karena itu, Indonesia sering juga disebut sebagai Megabiodiversity Country. Mengapa keanekaragaman hayati di Indonesia
berbeda dengan di negaranegara subtropis seperti negara Eropa? Banyak sekali
tumbuhan khas yang dimiliki Indonesia, seperti salak (Salacca zalacca), durian (Durio zibethinus), kedongdong (Canarium
ovatum), sukun (Artocarpus altilis), dan mengkudu (Morinda citrifolia). Selain itu, terdapat juga tumbuhan endemik
Indonesia yang cukup terkenal, yaitu bunga bangkai (Raflesia arnoldii) dan matoa (Pometia pinnata).
Bioma dapat dairtikan sebagai macam
komuniatas utama yang terdapat pada suatu daerah yang dapat dikenal
berdasarkan fisiognomi (kenam[akan). sifat dan karakteristik suatu bioma
merupakan fungsi iklim (suhu , curah hujan, cahaya dan tanah).
Garis pembatas atau pemisah antara
dua bioma walaupun tidak jelas, disebut ecotone. Ekoton ditempati oleh tumbuhan
dan hewan yang khas. Biorna-bioma umumnya ditentukan oleh vegetasi atau
tumbuhan yang dominan. hal ini cenderung
mencermikan iklim yang umum dari area tersebut.
Ada berbagai bioma didunia, yaitu
gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur, dan savana.
a. gurun (padang pasir) , bioma ini terdapat di afrika, Amerika, Australia
dan Cina.
b. Padang Rumput, bioma ini terbentang dari daerah tropik hingga subtropik,
misalnya di Amerika.
c. Hutan hujan tropis, terdapat di daerah tropik dan subtropik contoh di
amerika
selatan (Brasil) , Asia Termasuk Indonesia) dan
Afrika.
d. Hutan Gugur (deciduos forest), merupakan bioma yang khas didaerah sedang.
e. Savana terdapat dikedua sisi khatulistiwa, berkembang dengan lebih baik di
Afrika dan Amerika Selatan. Savana terdapat jiga di India, Asia Selatan,
Australia, dan Indonesia (Irian, NTT, dan
NTB). Flora Malesiana Indonesia
memiliki 2 diantara 5 bioma didunia, yaitu
bioma hutan hujan tropis dan bioma
savana. bioma hutan hujan tropis yang
memiliki keanekaragaman tumbuhan
yang sanagt
tinggi adalah malesiana. flora malesiana meliputi tumbuhan yang
terdapat di sumatra, kalimantan, filiphina
utara, dan kepulauan indonesia
lainnya.
Tumbuhan Khas Malesiana yang terkenal adalah rafflesia arnoldii.
tumbuhan ini merupakan parasit yang hidup
melekat pada akar atau
batangtumbuhan pemanjat Tetrasigma.
Penyebaran Rafflesia meliputi sumatra
(Aceh ,
Bengkulu), Malaysia, Kalimantan dan jawa. Di Papua ditemukan pohon
buah khas yang disebut matoa (pometia
pinnata). Matoa ini rasanya hampir
mirip durian dan rambutan. Buah matoa
berangkai seperti anggur berbentuk
bulat
kecil, dan berkulit tipis.
e. Kegiatan Manusia yang Berpengaruh
terhadap Keanekaragaman Hayati.
Keanekaragaman hayati di Indonesia sangat
tinggi. Akan tetapi, keadaan tidak akan terus seperti itu. Keanekaragaman
hayati ini dapat berkurang karena aktivitas manusia, misalnya akibat perburuan
hewan.
Kegiatan manusia terhadap keanekaragaman
hayati ini dapat berdampak positif dan berdampak negatif. Manusia melakukan
banyak sekali kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Terkadang kegiatan
yang dilakukan tersebut dapat berakibat buruk terhadap keanekaragaman hayati.
Contoh kegiatan manusia yang berakibat buruk
terhadap keanekaragaman hayati antara lain sebagai berikut.
1) Perubahan hutan menjadi tempat pemukiman,
pertanian, pertambangan, pabrik, dan jalan raya akibat semakin bertambahnya
populasi manusia dan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Pembukaan hutan ini
secara otomatis akan mengurangi keanekaragaman hayati karena hutan yang merupakan
rumah bagi jutaan organisme menjadi lenyap.
2)
Perburuan liar , penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau, penangkapan
ikan dengan bom, dan perusakan terumbu karang merupakan kegiatan-kegiatan
manusia yang secara langsung dapat merusak keanekaragaman hayati.
3) Industrialisasi, selain menyebabkan polusi
, juga mengambil lahan yang cukup besar untuk aktivitas manusia sehingga
mengurangi habitat hewan dan tumbuhan.
Kegiatan-kegiatan yang berdampak negatif ini
dapat membahayakan ekosistem. Contohnya, jika perburuan liar marak terjadi
hingga melenyapkan satu spesies makhluk hidup, predator atau konsumen tingkat
tinggi, seperti harimau atau elang, keseimbangan ekosistem daerah tersebut akan
terganggu. Populasi konsumen tingkat pertama seperti banteng, rusa, dan kelinci
akan meningkat. Bahkan dapat merusak vegetasi hutan karena populasinya tidak
terkendali.
f. Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Banyak kegiatan yang dapat kita lakukan untuk
menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati. Contohnya, ikut berpartisipasi
ketika ada kegiatan penghijauan di daerah dekat rumahmu. Penghijauan dapat
dilakukan dengan mudah, seperti menanam pohon di ruang terbuka di sekitar rumah
Anda atau di taman perumahan Anda.
Dengan menanam tanaman di tempat-tempat
tersebut, Anda telah ikut melestarikan jenis-jenis tanaman yang Anda tanam itu.
Mungkin saja tanaman yang Anda tanam tersebut mulai jarang ditemuidi masa yang
akan datang. Ada banyak contoh kegiatan-kegiatan lain yang dapat Anda lakukan
dan dapat berakibat baik terhadap keanekaragaman hayati. Pemerintah kita juga
telah mengeluarkan undang-undang tentang usaha perlindungan dan pengawetan alam
atau konservasi untuk sumber daya hayati yang jumlahnya semakin menyusut.
Perlindungan alam itu sendiri dapat
dikelompokkan menjadi perlindungan
alam umum dan perlindungan alam khusus. Perlindungan alam umum berguna untuk
menjaga alam sebagai satu kesatuan flora, fauna, dan tanahnya. Perlindungan
alam umum terbagi menjadi perlindungan alam ketat dan perlindungan alam
terbimbing. Perlindungan alam ketat adalah perlindungan alam yang tidak
memperbolehkan campur tangan manusia dalam usaha perlindungannya. Misalnya, di
Taman Nasional Ujung Kulon.
Sementara itu, perlindungan alam terbimbing
adalah perlindungan alam di bawah bimbingan para ahli, misalnya di kebun raya
dan taman nasional. Taman nasional memiliki area yang lebih besar dibandingkan
kebun raya. Di daerah ini tidak diperbolehkan adanya bangunan rumah tinggal
maupun industri. Kebun raya maupun taman nasional selain sebagai tempat
pelestarian juga dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, atau tempat wisata.
Contoh kebun raya adalah Kebun Raya Bogor. Adapun contoh taman nasional (Gambar 4.13) antara lain Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango (+ 15.000 ha), Taman Nasional Kerinci Seblat (+ 1,5 juta ha), dan
Taman Nasional Meru Betiri (+ 50.000 ha).
Sementara itu, perlindungan alam khusus
melindungi unsur alam tertentu. Misalnya, perlindungan Botani untuk melindungi
tumbuhan tertentu; perlindungan Zoologi untuk melindungi hewan tertentu;
perlindungan Geologi untuk melindungi formasi geologi tertentu; perlindungan
Antropologi untuk melindungi suku bangsa tertentu; dan perlindungan suaka
margasatwa untuk melindungi hewan tertentu.
Perlindungan alam juga terbagi berdasarkan
tempat dilakukannya perlindungan, yaitu menjadi perlindungan alam in situ dan ex situ. Pelestarian in
situ merupakan
pelestarian alam yang dilakukan di habitat aslinya. Pelestarian ini dapat
berupa pembuatan taman wisata, taman nasional, dan hutan lindung.
Sementara itu, pelestarian ex situ merupakan pelestarian alam yang dilakukan
bukan di habitat aslinya. Contoh pelestarian ex situ adalah kebun koleksi, kebun botani, kebun binatang, dan kebun
plasma nutfah. Di kebun koleksi, dikumpulkan plasma nutfah unggul semua
varietas dari spesies tertentu sesuai tujuan pelestarian.
Contoh kebun koleksi adalah Kebun Koleksi
Kelapa di Bone-Bone. Di kebun botani dikumpulkan berbagai jenis tumbuhan
sehingga di lahan yang terbatas dapat ditemukan ribuan jenis tumbuhan. Contoh
kebun botani adalah Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat, dan
Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur. Di kebun binatang disimpan berbagai jenis binatang
untuk keperluan pelestarian, pendidikan, dan rekreasi.
Contoh kebun binatang adalah Kebun Binatang
Ragunan, Kebun Binatang Bandung, dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Di
kebun plasma nutfah, plasma nutfah dari suatu spesies beserta kerabat-kerabatnya
dilestarikan. Adapun contoh kebun plasma nutfah adalah kebun plasma nutfah di
Cibinong.
B. Analisis data dan Pembahasan
1.
Faktor
yang menyebabkan keanekaragaman tinggi di indonesia adalah faktor geografis
yaitu indonesia terletak diantara 2 benua yaitu benua australia dan benua asia
sehingga pada zaman dahulu hewan-hewan bermigrasi ke indonesia dan terjadilah
pencampuran fauna dan flora di indonesia faktor astronomis, serta faktor iklim
yaitu iklim tropis.
2.
a.
Wilayah oriental dengan ciri- ciri fauna wilayah Oriental antara lain terdapat berbagai macam
primata, mamalia besar, dan berbagai burung yang memiliki kicauan yang merdu contohnya berbagai jenis kera, orangutan
(Pongo pygmaeus), harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau sumatra (Panthera tigris sumatrensis), buaya muara (Crocodylus porosus), gajah (Elephas maximus), badak (Rhinoceros
sondaicus), banteng jawa (Bos javanicus), rusa (Cervus timorensis), tapir (Tapirus
indicus), burung rangkong
(Buceros rhinoceros), ikan arwana (Scleropages formosus), dan biawak (Varanus salvator)gajah, macan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa. Dan tanaman raflesia
arnoldi, kayu besi, meranti dll.
b.
wilayah australian dengan ciri-ciri yaitu didominasi hewan berkantong, terdapat mamalia berukuran
kecil, dan banyak jenis burung yang berwarna. Misalnya Kasuari, burung nuri, parkit, cendrawasih, dan merpati berjambul,
beberapa jenis hewan berkantung misalnya kanguru, wallabi, dan kanguru pohon.
dibagian tengah , seperti sulawesi terdapat hewan yang khas yaitu anoa,dan
dipulau komodo terdapat komodo (biawak besar). Serta tanaman bernama matoa yang
terdapat di pulau papua.
c.
wilayah peralihan dengan ciri-ciri yaitu adanya jenis hewan mirip dengan hewan si wilayah Oriental dan Australian. contoh hewan-hewan yang terdapat di daerah
peralihan ini adalah anoa (Bubalus
sp.), komodo (Varanus komodoensis), burung maleo, dan babi rusa (Babyroussa babyrussa). Dan adanya tanaman sepeti durian, mangga,
sukun, yang terdapat di sulawesi maupun kalimantan.
3. Ada. Kenekaragaman hayati sangat erat hubungannya pada
kestabilan suatu ekosistem. Ini disebabkan karena keadaan suatu ekosistem menentukan
tingkatan keragaman hayati yang ada dalam eksistem tersebut ataupun sebaliknya.
Contohnya bila perburuan liar
marak terjadi hingga melenyapkan satu spesies makhluk hidup, predator atau
konsumen tingkat tinggi, seperti harimau atau elang, ini akan menyebabkan
keseimbangan ekosistem daerah tersebut akan terganggu. Populasi konsumen
tingkat pertama seperti banteng, rusa, dan kelinci akan meningkat. Bahkan dapat
merusak vegetasi hutan karena populasinya tidak terkendali. Jadi intinya dapat
merusak sistem rantai makanan yang terdapat pada ekosistem tersebut
4.
Faktor dalam
maupun faktor luar. Untuk faktor dalam meliputi rusaknya alam atau habitat
mahluk hidup itu sendiri akibat longsor, banjir, gempa bumi maupun tsunami dan bencana lainnya.
Sedangkan untuk faktor luar meliputi kerusakan yang disebabkan oleh adanya
campur tangan manusia atau mahluk lain yang bersifat merugikan. Contohnya seperti
penebangan hutan serta perburuan secara liar, ladang yang berpindah-pindah,
penemuan bibt tanaman dan hewan baru yang unggul yang mengakibatkan terdesaknya
bibit lokal. Dll.
5.
Dengan
pelestarian mahluk hidup baik secara in situ maupun ex situ
C.
Kesimpulan
Keanekaragaman hayati erat hubungannya dengan
kestabilan ekosistem. Keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi dan
memiliki masing-masing wilayah penyebarannya. Namun seiring berkembangnya
jaman, kini keanekaragaman di indonesia sedikit demi sedikit menurun dan
menyebebkan beberapa spesis dari keanekaragaman tersebut terancam punah. Untuk
itu dalam menjaga kestabilan ekosistem kita sebagai generasi penerus bangsa
harus melestarikan keanekaragaman ekosistem tersebut. Sehingga ekosistem
terjaga kestabilannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan dikomen gan \(^.^)/... keep your smile (^_^)