I.
Tujuan
Penelitian :
-Untuk
mengetahui bagian-bagian sel tumbuhan.
-Untuk
mengetahui bagian-bagian sel hewan.
-Untuk mengetahui perbedaan sel tumbuhan dan sel
hewan.
II.
Rumusan
Masalah : Apakah ada perbedaan antara sel
tumbuhan dengan sel
hewan?
III.
Landasan
Teori :
Sel merupakan unit terkecil penyusun tubuh mahluk
hidup. Hal ini dibuktikan melalui pengamatan sayatan gabus di bawah mikroskop
oleh Robert Hooke (Inggris
1635-1703), Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang
dibatasi oleh dinding tebal. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan
sel. Selanjutnya dari pengamatan mikrokopis oleh Schleiden yang kemudian merumuskan pernyataan “sel merupakan kesatuan struktual kehidupan”.
Max Schultze dan Thomas
Huxley menyatakan bahwa “sel merupakan
kesatuan fungsional” kehidupan, yang menunjukkan bahwa aktifitas yang
berlangsung dalam tubuh mahluk hidup tercemin dalam aktivitas dalam sel. Rudolf Virchow (1858) mengemukakan
bahwa sel berasal dari sel (Omnis cellula
e cellula), sehingga lahirlah teori “sel
merupakan kesatuan perumbuhan”. Setelah ditemukannya gen dalam kromosom
yang ada didalam nukleus maka lahirlah teori “sel merupakan kesatuan hereditas dari mahluk hidup”. Walther Flemming (1843-1913) dan Eduard Strasburger (1875) mengamati pembelahan
sel pada reproduksi sel sehingga memunculkan teori sel baru yaitu “sel merupakan kesatuan reproduksi dari
mahluk hidup”.
Berdasarkan tipe sel,
sel dibedakan menjadi sel prokariotik
yaitu sel yang tidak memiliki membran inti dan sel eukariotik yaitu sel yang memiliki membran inti. Bagian utama
sel dan organel sel diuraikan sebagai berikut.
1.
Membran sel
Membran
sel
atau membran plasma merupakan bagian
terluar dari sel yang bertindak sebagai pembatas antara isi sel dengan
lingkungan luarnya. Membran sel tersusun atas molekul yang disebut lipoprotein.
Lipoprotein merupakan gabungan antara lemak dan protein. Membran sel mempunyai
beberapa fungsi diantaranya sebagi berikut :
1)
Mengontrol
atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannnya.
2)
Sebagai
reseptor atau penerima rangsang, seperti hormondan bahan kimia lainnyayang
berasal dari lingkungan luar sel ataupun sebagain lain dari dalam diri sel itu
sendiri.
3)
Sebagai
pelindung sel agar isinya tidak keluar meninggalkan sel.
4)
Mengontrol
zat-zat yang akan masuk atau keluar meninggalkan sitoplasma.
2.
Sitoplasma
Sitoplasma adalah protoplasma yang mengisi ruangan
diantara membran plasma dan nukleus. Sitoplasma sel tumbuhan dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma adalah sitoplasma yang berbatasan dengan membran,
sedangkan endoplasma adalah
sitoplasma pada bagian yang lebih dalam. Di dalam ektoplasma sel tumbuhan
terdapat banyak plastida.
Pada sel hewan
ektoplasma adalah membran plasma itu sendiri, sedangkan cairan di sebelahdalam
ektoplasma merupakan endoplasma. Pada sel hewan tidak ditemukan komponen
plastida. Sitoplasma tersusun dari sitosol, yaitu bagian dari sitoplasma yang
mengisi ruang-ruang antar orgaanel. Sitosol merupakan sistem larutan yang
tersusun dari 90% air, senyawa organik terlarut, dan koloida (bahan tidak
larut)
3.
Organel Sel
Walaupun
sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup, tetapi sel masih memiliki
bagian-bagian lebih kecil lagi yang menyusunnya. Di situlah terjadinya segala
aktivitas di dalam sel. Bagian sel tersebut dinamakan organel. Jenis
organel-organel tersebut bermacam-macam dan masing-masing memiliki
karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya.
1) Nukleus
Nukleus atau inti sel
merupakan organel sel terbesar dengan diameter sekitar 5mm.
Bentuknya bulat hingga oval. Inti sel terlindung oleh membran intii atau
karioteka, kecuali pada sel darah merah dewasa dan sel floem. Pada sel
prokariotik, bahan intinya tidak terlindung oleh membran inti.
Nukleus merupakan organ
yang sangat vital karena berperan mengendalikan seluruh kegiatan sel dan
mengandung sifat keturunan (ginetik) berupa DNA. Bagain-bagain nukleus terdiri
atas membran nukleus (karioteka), matriks (nukleoplasma) dan anak nukleus
(nukleolus). Berikut penjelasannya:
a.
Membran
nukleus (karioteka)
Karioteka terdiri atas dua
membran yang berfungsi sebagai pembungkus dan pelindung nukleus. membran ini
mempunyai hubungan langsung dengan retikulum endoplasma. Pada karioteka
terdapat lubang-lubang yang memungkinkan terjadinya pertukaran zat antara
plasma nukleus dan sitoplasma.
b.
Matriks
(nukleoplasma)
Nukleoplasma merupakan cairan nukleus berbentuk gel
yang kaya dengan substansi kimia, seperti ion-ion, protein, enzim, nukleotida
dan benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin terdiri atas untaian DNA.
Benang-benang kromatin yang memendek, menebal dan mudah menyerap zat warna saat
pembelahan sel disebut kromosom
c.
Anak
inti (nukleolus)
Nukleolus banyak mengandung DNA yang bertindak sebagai
organisator nukleus. fungsi nukleolus yang utama adalah menyintesis RNA. Jadi
secara tidak langsung nulkeolus juga berperan dalam sintetis protein.
2) Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE) adalah sistem membran kompleks yang
tersusun secara tidak beraturan di dalam plasma sel eukariotik. RE bertindak
sebagai saluran –saluran dalam sitoplasma yang berhubungan dengan nukleus.
Membran RE tertutup oleh ribosom.
Retikulum Endoplasma
dibedakan menjadi dua, yaitu retikulum
endoplasma kasar dan retikulum
endoplasma halus. RE kasar adalah RE yang ditempeli ribosom, fungsinya
adalah sebagai alat transportasi protein yang disintesis oleh ribosom. Misalnya
RE yang terdapat pada sel pankreas. Sedangkan RE halus adalah RE yang tidak
ditempeli oleh ribosom, yang fungsinya menyintesis lipid, fosfolipid, dan
steroid. Misalnya RE yang terdapat pada sel usus.
3) Ribosom
Ribosom yang berdiameter 20mm. Organel ini banyak
melekat pada membaran RE. Ribosom tersusun dari protein dan RNA ribosom dengan
perbandingan jumlah yang sama. Fungsi ribosdom adalah sebagai tempat
mensintesis protein dari asam amino. Pelaksana sintesis tersebut adalah RNA.
4) Sentiol
Sentriol adalah sepasang benda mikro berbentuk tabung yang tampak
didekat nukleus. masing-masing sentriol mengandung mikrotubulus (buluh halus),
yaitu salah satu bahan yang membina rangka sel (sitoskelet).
Sentriol berfungsi dalam
kontrol pergerakan atau tonjolan sel, pembentukan sitoskelet, dan orientasi
pembelahan sel. Organel ini hanya dimiliki oleh hewan dan protista.
5) Kompleks Golgi
Kompleks golgi adalah organel berbentuk kantong pipih yang
terkonsentrasi pada salah satu sisi nukleus dan sering ditemukan pada sel-sel
kelenjar. Pada sel tumbuhan, Kompleks Golgi sering disebut diktiosom. Kompleks
Golgi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
a.
Mengangkut
dan mengubah secara kimia materui-materi yang terdapat di dalamnya.
b.
Menghasilkan
lendir, lilin, getah dan sekresi yang bersifat lengket.
c.
Sekresi
protein, glikoprotein, karbohidrat, lemak serta transpor lemak.
d.
Membentuk
lisosom dan enzim pencernaan yang belum aktif (zimogen dan koenzim).
6) Lisosom
Lisosom adalah organel berbentuk gelembung yang mengandung berbagai
macam enzim. Alat tersebut terbungkus oleh selapis membran. Lisosom terdapat
pada hampir semua sel eukariotik. Pada sel tumbuhan, organel yang berperan
sebagai lisosom adalah vakuola tengah.
Lisosom berperan dalam
penguraian molekul-molekul secara endositosis, eksositosis, autofagi, dan
autolisis. Autofagi adalah
penyingkiran stuktur-stuktur yang tidak dikehendaki di dalah sel. Autolisis adalah lisis (kehancuran) sel
yang disebabkan oleh kerja enzim pencerna.
7) Mitokondria
Mitokondria adalah organel tempat berlangsungnya respirasi
aerobik. Jumlah mitokondria pada setiap sel organisme tidak sama. Makin tinggi
kebutuhan energi suatu sel, makin banyak pula mitokondria yang dimiliki. Dalam
kata lain mitokondria adalah organel penghasil energi sel.
Mitokondria terlindungi
oleh membran ganda. Membran sebelah dalam berlekuk-lekuk disebut krista. Krista
berfungsi untuk memperluas permukaan mitokondria sehingga proses penyerapan
oksigen menjadi lebih efektif, mengatur pemindahan enzim dan bertanggung jawab
atas pergerakan molekul berenergi (ADP atau ATP) melalui membran selama proses
respirasi sel.
8) Plastida
Plastida merupakan organel berdiameter 3-6mm
yang mempunyai membran ganda. Plastida ada yang memiliki pigmen warna dan ada
yang tidak. Organel ini hanya ditemukan pada sel tumbuhan.
Plastida merupakan hasil
perkembangan dari proplastida.
Proplastida dapat berubah menjadi tiga tipe yaitu, leukoplas, krolopas,dan
kromoplas.
a.
Leukoplas
Leukoplas adalah plastida yang berwarna putih atau tidak
berwarna. Berdasarkan fungsinya, leukoplas dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
leukoplas yang membentuk dan menyimpan amilum (amiloplas), lemak (elailoplas),
dan protein (proteoplas).
b.
Kroloplas
Kroloplas adalah plastida yang mengandung pigmen hijau
(krolofil) yang berperan untuk menyerap energi kimi. Pigmen-pigmen fotosintetik
ini terletak pada sistem membran dan bertebaran pada seluruh bahan dasar
bernama stroma.
c.
Kromoplas
Kromoplas merupakan plastida yang memberikan aneka ragam
warna nonfotosintesis.
9) Vakuola
Vakuola atau rongga sel adalah suatu rongga atau kantong berisi
cairan yang dikelilingi oleh selapis membran. Sel hewan mmiliki vakiola yang
jumlah dan ukurannya lebih kecil daripada sel tumbuhan. Vakuola yang terdapat
pada sel hewan antara lain :
a. Vakuola kontrakitil (vakuola berdenyut)
Berperan
menjaga tekanan osmotik sitoplasma.
b.
Vakuola nonkontrakitil (vakuola tak berdenyut)
Merupakan
vakuola yang bertugas mencerna makanan (vakuola makanan)
Sel tumbuhan memiliki
vakuola tengah berukuran besar dan dikelilingi oleh membran tonoplas yang
mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut:
a.
Membangaun
turgor (ketegangan) sel.
b.
Mengandung
pifmen antosianin.
c.
Mengandung
enzim hidrolitik yang dapat bertindak sebagai lisosom saat sel masih hidup
d.
Menjadi
tempat penimbunan sisa-sisa metabolisme, seperti kristal kalsium oksalat,
alkaloid, dan tanin. Pada jenis tumbuhan tertentu dapat menyimpan lateks
(getah).
e.
Tempat
penyimpanan cadangan makanan bagi sitoplasma, seperti sukrosa dan garam mineral
terlarut.
10)
Badan Mikro
Badan mikro merupakan organel kecil yang terlindungi oleh
selapis membran. Ukirannya sebesar lisosom. Contoh badan mikro antara lain peroksisom dan giloksisom.
Peroksisom berperan
dalam metabolisme lemak menjadi karbohidrat. Pada hewan peroksisom terkurung
dalam sel-sel hati dan ginjal, sedangkan pada tumbuhan terdapat dalam beberapa
tipe sel.
Giloksisom banyak
ditemukan di dalam jaringan tumbuhan yang mengandung lemak. Giloksisom mengandung
enzim yang dapat mengubah lemak menjadi gula.
11)
Skeleton
Skeleton (sitoskeleton) merupakan rangka sel yang terdapat di antara
nukleus dengan membran sel eukariotik yang berfungsi untuk perserakan sel dan
transpor zat. Sitoskeleton disusun oleh tiga elemen, yaitu mikrotubula
(berdiameter 24 nm), mikrofilamen (berdiameter 7 nm), dan filamen antara
(berdiameter 10 nm).
12)
Sillia dan Flagela
Siliia dan flagela
dijumpai berupa stuktur menonjol seperti rambut yang berfungsi sebagai alat
gerak. Dslsm stuktur tersebut terdapat mikrotubula bernama aksonema.
Sillia (bulu getar)
mempunyai diameter 0.2 mm, panjang 8 mm,
dan banyak terdapat pada organisme uniseluler. Sillia bergerak atau mengayuh
pada satu arah.
Flagela (cambuk getar)
lebih panjang dibandingkan dengan sillia dan dapat bergerak ke segala arah,
rata-rata tiap sel mempunyai 1-2 fagela. Flagela biasa ditemukan pada Protozoa
(flagellata), Porofera (bunga karang), dan Colenterata (hewan karang).
IV.
Hipotesis : H1 = ada
perbedaan antara sel tumbuhan dengan sel hewan.
H0 = tidak ada perbedaan
antara sel tumbuhan dengan sel hewan.
V.
Alat
dan Bahan
1.
Mikroskop
2.
Gelas
benda
3.
Gelas
penutup
4.
Pipet
tetes
5.
Gelas
ukur
6.
Tusuk
gigi
7.
Silet
8.
Kertas
saring
9.
Air
10.
Metilen
biru
11.
Bawang
VI.
Langkah
Kerja
1.
Pengamatan
pada sel tumbuhan
a.
Sayatlah
sedikit kulit bawang merah dan ambilah selapis tipis lapisan endermis sebelah
dalam.
b.
Letakkan
lapisan tersebut di atas gelas benda yang terlah di bersihkan dengan kertas
saring, kemudian tetesi dengan air dan tutup dengan gelap penutup.
c.
Bersihkan
air yang berlebihan dengan kertas saring.
d.
Amatilah
preparat tersebut di bawa mikroskop, dengan mengawali perbesaran lensa lemah
hingga kuat.
2.
Pengamatan
pada sel hewan
a.
Koreklah
epitel rongga mulut secara hati-hati, menggunakan tusuk gigi.
b.
Kemudian
letakkan eitel tersebut di atas gelas benda yang telah dibersihkan dengan
menggunakan kertas saring.
c.
Tetesi
dengan metilen biru dan tutup dengan gelas penutup.
d.
Amatilah
preparat tersebut di bawa mikroskop, dengan mengawali perbesaran lensa lemah
hingga kuat.
VII.
Tabel
Hasil Pengamatan
Gambar Sel Tumbuhan
|
Keterangan
|
|
Pada sel tumbuhan terdapat organel-organel
tertentu yang tidak terdapat pada sel hewan. Pada sel tumbuhan keadaan atau
bentuk selnya antara sel satu dengan sel lain tetap atau tidak berubah-ubah,
hal ini dikarenakan sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun atas
polisakarida. Fungsi dari pada dinding sel yaitu sebagai pelindung organel
dalam sel, memberi bentuk sel, dan sebagai tempat transportasi antarsel.
Selain dilengkapi dinding sel, sel tumbuhan dilengkapi pula oleh plastida
yang menyebabkan sel tumbuhan memiliki pigmen warna, serta sel tumbuhan
memiliki vakuola yang jumlah dan ukurannya lebih besar dari pada sel hewan.
|
Gambar Sel Hewan
|
Keterangan
|
|
Pada sel hewan,
tidak memiliki dinding sel dan plastida seprti halnya pada sel tumbuhan.
Protoplasma hanya dilindungi oleh membran tipis. Hal ini menyebabkan bentuk
sel hewan pada umunya tidak konsisten atau tidak tetap. Sel hewan tidak
berpigmen, maka dari itu dibutuhkannya metilen biru sebagai media agar inti
sel hewan dapat diamati. Dalam sel hewan mengandung sentriol yang berfungsi
dalam kontrol pergerakan sel dan orientasi pembelahan sel. Serta memiliki
lisosom yang berperan dalam penguraian molekul-molekul secara endositosis,
eksositosis, autofagi, dan autolisis.
|
VIII.
Kesimpulan
Dari gasil pengamatan kami terhadap sel tumbuhan dan sel
hewan, dapat kami simpulkan bahwa ada
perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan, hal ini dibuktikan melalui bentuk sel serta
organel-organel yang terdapat pada sel hewan dan tumbuhan itu memiliki
perbedaan. Dari segi bentuk, sel tumbuhan memiliki bentuk sel yang pada umunya tetap, sedangkan pada sel
hewan memiliki bentuk sel yang pada umunya tidak tetap.
Dari segi organel
penyusunnya, pada sel tumbuhan dilengkapi oleh dinding sel, plastida dan
vakuola yang jumlah dan ukurannya lebih besar dari pada sel hewan. Sedangkan
pada sel hewan dilengkapi oleh sentriol dan lisosom. Untuk lebih jelasnya, data
perbedaan antara sel tumbuhan dengan sel hewan kami sajikan dalam bentuk tabel
dibawah ini.
Organel Sel
|
Hewan
|
Tumbuhan
|
Nukleus
|
ü
|
ü
|
Nukleolus
|
ü
|
ü
|
Mitokondria
|
ü
|
ü
|
Plastida
|
×
|
ü
|
Ribosom
|
ü
|
ü
|
Retikulum Endoplasma
|
ü
|
ü
|
Kompleks Golgi
|
ü
|
ü
|
Lisosom
|
ü
|
×
|
Vakuola Pusat
|
×
|
ü
|
Sentriol
|
ü
|
×
|
IX.
Daftar Pustaka
Pribadi, Arif 2009. Biologi 2. For Senior High
School. Year XI. Jakarta. Yudistira
Kirana, Candara & Pramudyanti, Ria 2011.
BIOLOGI. Jawa Tengah. Viva Pakarindo
Maryati, Sri 2006. BIOLOGI SMA Jilid 2 untuk
Kelas XI. Jakarta. Erlangga
v Website
lengkap, dechh kaa
BalasHapus